Persahabatan Barat Diabaikan: Ketegangan Krisis Papua Barat Meningkat

Papua Barat adalah salah satu masyarakat yang sangat sedikit yang pernah mendengar tentang dalam berita. Terletak di Samudra, dan dianggap sebagai provinsi Indonesia, mencakup semenanjung barat New Guinea.

Secara historis itu telah menjadi penting Strategis sejak peran penting dalam Perang Dunia II untuk wilayah Pasifik Barat, memberikan daratan utama utara Australia. Kokoda Track kampanye adalah salah satu pertempuran yang lebih terkenal antara Jepang dan Australia.

Set terhadap konteks historis; penduduk pribumi memberikan dukungan kepada tentara dan pemerintah Australia, memberikan sekutu persahabatan penting, yang bisa dibilang tanpa, akan mungkin menyebabkan hasil horrifically berbeda selama Perang Pasifik Selatan (Perang Dunia II).

Hal ini dalam terang ini bahwa kekerasan yang meluas dan intimidasi sekarang menyebar di seluruh negara terhadap warga Papua Barat tampaknya tanpa akhir yang terlihat. Untuk saat ini, militer dan Negara Indonesia yang mempekerjakan tindakan penindasan Negara, sejauh untuk melarang wartawan asing untuk melaporkan situasi politik saat bangsa.

Ketegangan Krisis Papua Barat Meningkat_

Masyarakat adat dari wilayah Papua Barat, mengatakan untuk berdiri di populasi 750.000 (kemungkinan besar jauh lebih dengan nomor tidak berdokumen), mengklaim bahwa orang-orang "hilang", dalam suatu tindakan oleh militer Indonesia untuk memadamkan perbedaan pendapat. Pemerkosaan, penyiksaan dan kebijakan Jawa kamp pemukiman paksa juga merepresi mereka selama krisis ini, untuk berbicara menentang Penindasan Negara.

Salah satu kasus seperti penyiksaan brutal terhadap masyarakat adat adalah kekejaman terhadap seorang pria berusia 23 tahun, Blasius Sumaghai, dari wilayah selatan Papua. Kasus Sumaghai ini menampilkan kekerasan yang meluas di daerah tersebut tidak terdapat khusus ke Barat.

Sumaghai secara brutal dipukuli oleh dua orang anggota Korps Marinir Indonesia pada bulan Januari 2014 Anak tokoh terkenal dari Awyu Tribe, Sumaghai yang tersisa tidak mampu berjalan selama empat hari setelah serangan itu. Blasius Sumaghai sedang duduk di depan warungnya ketika anggota dari Korps Marinir mendekatinya dan mulai serangan mereka. Setelah serangan mereka dengan popor senapan mereka ke dada dan punggungnya, mereka memaksanya untuk pos militer mereka di mana serangan itu berlanjut.

Sejak tahun 1963, ketika Indonesia mengambil alih kekuasaan Papua Barat dari pemerintahan kolonial Belanda, dilaporkan bahwa beberapa ratus ribu orang Papua Barat telah meninggal. Namun sayangnya, situasinya jauh lebih buruk dari yang terlihat. Papua Barat dengan sisa pulau New Guinea, membentuk hutan hujan besar terakhir setelah Amazon. Penduduknya telah mengalami milisi, penambangan liar dan penebangan, intimidasi, dan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai bentuk genosida terhadap orang Papua Barat.

Ketegangan Krisis Papua Barat Meningkat 2_

Terhadap kemungkinan, mereka bertahan perjuangan mereka untuk identitas dan kebebasan mereka; buruk bersenjata terhadap militer Indonesia. Tapi untuk segala sesuatu yang mereka menahan hari ini, dan untuk segala sesuatu yang mereka lakukan untuk aliansi strategis Australia dan Amerika Serikat ... di mana teman-teman mereka di barat besar sekarang?

Oleh: Anonymous Watcher

Author : Bisa Hack

Saya hanyalah orang biasa yang berbagi dari apa yang saya dapat dan saya pelajari. Jangan gunakan tekhnik hacking untuk melakukan hal yang bersifat merusak. Tapi gunakanlah untuk hal yang positif sebagai ilmu pembelajaran. Terimakasih atas kunjungannya brother yang baru saja membaca artikel berjudul Persahabatan Barat Diabaikan: Ketegangan Krisis Papua Barat Meningkat.

Share Artikel